Mengalami trauma psikologis entah itu oleh luka pengasuhan, korban bullying, komplikasi kasus dan apapun yang membuat trauma rasanya tuh bagai katak hidup dalam tempurung. Dunia terasa sempit dan gelap, masa depan terasa suram, ah rasanya hidup selalu terhalang dinding mental blok yang menjulang.
Lalu apa yang harus dilakukan untuk meruntuhkan bangunan mental blok akibat trauma psikologis kompleks?
Tenang kawan!
Sesuram apapun masa lalu, kita semua sama-sama punya harapan masa depan yang cemerlang. Masih ingat kan, kata-kata bijak untuk diri sendiri yang bisa dijadikan pegangan hidup. Jangan patah arang, teruslah berjalan.
Mari kita cari tahu apa itu trauma psikologis kompleks, agar bisa segera bisa diatasi.
Trauma Psikologis
Apa sih trauma psikologis?
Menurut ulasan hellosehat.com trauma psikologis adalah kondisi yang terjadi sebagai akibat dari peristiwa buruk yang menimpa diri seseorang.
Kejadian buruk yang dialami ini akan menyebabkan seseorang yang mengalami menjadi merasa tidak berdaya, tidak aman, hingga dilanda kecemasan.
Namun kondisi kesehatan fisik dan mental seseorang, support orang-orang terdekat, kemampuan diri sendiri menghadapi situasi sangat mempengaruhi reaksi seseorang terhadap kejadian traumatis.
Sehingga bisa jadi dua orang yang mengalami kejadian traumatis serupa akan memberikan reaksi yang berbeda.
Trauma Psikologis Kompleks
Dalam hidup ini ada banyak sekali macam-macam trauma psikologis. Namun pada kesempatan kali ini, kita akan fokus mengulas trauma psikologis kompleks.
Trauma psikologis kompleks adalah hasil dari paparan berbagai peristiwa atau pengalaman traumatis. Peristiwa yang terjadi biasanya dalam konteks hubungan interpersonal (antara orang).
Seperti korban pelecehan masa kanak-kanak, penelantaran, kekerasan dalam rumah tangga, perselisihan keluarga, dan situasi berulang lainnya.
Peristiwa semacam inilah yang bisa memperkuat bangunan dinding mental blok seseorang yang akhirnya mempengaruhi kesehatan, hubungan, dan prestasi di tempat kerja atau sekolah.
Gejala & Tanda Trauma
Trauma seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, setiap individu memiliki reaksi yang tidak sama sesuai dengan kondisi fisik dan mental tiap orang. Namun gejala umum seseorang mengalami trauma bisa dilihat dari reaksi berikut :
- Sangat emosional dan merasa sedih.
- Sangat waspada terhadap berbagai hal yang terjadi di sekitarnya.
- Lelah secara fisik.
- Stress dan cemas.
- Overprotektif terhadap orang-orang terdekat.
- Takut untuk bepergian karena khawatir akan terjadi sesuatu yang membahayakan dirinya.
Adapun reaksi lainnya dikelompokkan menjadi :
Reaksi Fisik
- Kelelahan.
- Gangguan tidur.
- Mual, muntah, dan pusing.
- Sakit kepala
- Keringat berlebih.
- Detak jantung meningkat.
Reaksi Mental
- Berkurangnya kemampuan untuk mengingat dan berkonsentrasi.
- Sulit menghindari pikiran mengganggu yang berkaitan dengan kejadian traumatis.
- Terus-menerus teringat kejadian traumatis tersebut tanpa bisa dikendalikan.
- Merasa hilang arah dan disorientasi.
Reaksi Emosional
- Muncul rasa takut, panik, dan cemas.
- Mati rasa, hingga tak bisa merasakan apapun.
- Mulai mengisolasi diri dan menjauhi semua orang.
- Depresi, memiliki perasaan bersalah, dan terlalu sensitif terhadap banyak hal di sekelilingnya.
- Terus-menerus merasa waspada karena takut akan ada bahaya lain yang menimpanya.
- Shock atau terkejut karena tidak bisa percaya dengan kejadian buruk yang menimpanya.
Reaksi Perilaku
- Berusaha menghindari berbagai hal yang mengingatkan terhadap kejadian traumatis.
- Sulit berhenti untuk memikirkan apa yang telah terjadi.
- Tidak melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasanya.
- Perubahan terhadap nafsu makan, seperti makan lebih banyak atau justru lebih sedikit.
- Gangguan tidur.
- Mulai melakukan kebiasaan-kebiasaan tak sehat, seperti merokok, mengonsumsi alkohol, atau minum kopi secara berlebihan.
Dampak Trauma Psikologis
Masih menurut hellosehat.com trauma adalah hal yang wajar. Selama ada dukungan dari orang-orang terdekat umumnya akan hilang dengan sendirinya.
Sayangnya tidak sedikit orang yang mengalami trauma kurang mendapat dukungan orang-orang terdekat, sehingga menjadi trauma yang parah dan menyebabkan gangguan mental lainnya.
Beberapa dampak trauma psikologis lainnya adalah :
- Depresi
- Gangguan kecemasan
- Masalah dalam kehidupan sehari-hari
- Dan yang parah bisa jadi kecanduan alkohol dan obat terlarang
Cara Mengatasi Trauma Psikologis Kompleks
Jika kita mendapati ada gejala-gejala traumatis diatas sebelum memberikan dampak terburuk sebaiknya segera atasi dengan cara ini :
- Memaafkan masa lalu
Berpegang pada kata bijak bahwa tiap orang punya masa lalu, dan apapun masa lalunya tiap orang berhak atas masa depan. Memaafkan masa lalu akan membuat seseorang lebih percaya diri menghadapi kenyataan.
- Berdamai dengan diri sendiri
Berdamai dengan diri sendiri, dengan mengakui kelemahan diri dan menyadari bahwa tiap orang memiliki kekurangan dan kelebihan. Selanjutnya maksimalkan kelebihan yang ada untuk menjadi diri yang lebih berdaya.
- Menulis/Journaling
Kegiatan menulis atau journaling dengan cara menuliskan apa saja hal-hal yang patut disyukuri hari ini (gratitude journal), menuangkan segala perasaan dan pikiran yang ada (katarsis), kemudian memetakan mimpi-mimpi masa depan (mind map) terbukti ampuh untuk menjaga emosi tetap stabil.
- Menggali potensi diri
Menyibukkan diri dengan menggali potensi, mengupgrade diri akan menyingkirkan ingatan-ingatan buruk peristiwa traumatis.
- Cukup tidur
Ketika sedang mengalami hal buruk biasanya akan sulit untuk tidur. Tapi cobalah untuk tetap tidur, dengan tidur yang cukup akan menjadikan tubuh kembali fresh.
- Makan makanan bernutrisi
Mengalami hal buruk yang menguras pikiran biasanya akan membuat seseorang kehilangan nafsu makan yang akhirnya memicu naiknya asam lambung. Sebaiknya tetap jaga pola makan dengan makanan bergizi seimbang agar suasana hati tetap terjaga.
- Rutin berolah raga
Rutin berolah raga merupakan bagian dari menerapkan pola hidup sehat. Dengan berolah raga tubuh akan memproduksi lebih banyak hormon endorfin yang akan menciptakan perasaan bahagia.
- Tetap berinteraksi dengan orang lain
Berinteraksi dengan orang lain akan membantu memudahkan seseorang melewati masa-masa sulit. Dengan berinteraksi, bersilaturahim biasanya akan mendapatkan motivasi dan semangat hidup.
***
Yang sedang berjuang untuk pulih dari trauma psikologis kompleks semoga tulisan ini bisa menjadi support untuk kalian. Tetap semangat menata diri dan menatap masa depan, semoga Allah berikan kemudahan.
Posting Komentar
Posting Komentar