Asasunnajah header

Menyusun Kurikulum Anak Usia 1-3 Tahun Di Rumah

9 komentar

Kurikulum Anak Usia 1-3 Tahun



Sudah sejak lama saya mencari kurikulum anak usia 1-3tahun sebagai panduan atau acuan dalam membersamai anak di rumah, pastinya yang sesuai dengan kondisi keluarga kami. Setelah berkali-kali mencari informasi dalam beberapa grup parenting juga hasil searching akhirnya kutemukan juga referensi kurikulum yang sederhana..

Hakikat Anak

Anak adalah amanah Allah yang kelak akan dipertanggungjawabkan dihadapanNya. Sebagai amanah otomatis seharusnya kita jaga dengan sebaik-baiknya agar kelak tiba saatnya diambil, ia kembali dalam keadaan utuh sesuai dengan fitrahnya. Fitrah adalah apa yang menjadi kejadian atau bawaan manusia sejak lahir. Teringat hadits Nabi,
“Setiap anak dilahirkan di atas fitrah. Kedua orang tuanyalah yang menjadikan dia Yahudi, Nasrani atau Majusi.”
Dalam bukunya yang berjudul Fitrah Base Education Ustad Harry Santosa menjelaskan 8 aspek fitrah manusia yaitu :
  1. Fitrah keimanan 
  2. Fitrah bakat
  3. Fitrah belajar dan bernalar
  4. Fitrah perkembangan
  5. Fitrah seksualitas dan cinta
  6. Fitrah individualitas dan sosial
  7. Fitrah estetika dan bahasa
  8. Fitrah fisik dan indera
8 Aspek Fitrah Manusia

Kedelapan fitrah ini bisa ditumbuhkan sejak anak lahir ke dunia hingga sebelum usia 7 tahun, yang dalam psikologi modern sering dikenal sebagai masa golden age. Masa dimana otak anak mengalami pertumbuhan yang sangat pesat.  

Namun Rosulullaah sholallaahu ‘ala yhi wassalaam serta para ulama menyebutkan, bahwa usia awal atau enam tahun pertama ialah “usia fithroh” yang penting untuk membangun pondasi akhlak/karakter anak yang ingin dicapai di usia kematangannya

Keberhasilan pendidikan pada usia 1 – 6 tahun menentukan keberhasilan pada usia 7 – 10 tahun, dan keberhasilan pendidikan usia 7 – 10 tahun mempengaruhi nilai-nilai yang akan dianut anak ketika mencapai usia di atas 10 tahun, dst.

Ibarat membangun dinding, kegiatan mendidik adalah sebuah proses yang dimulai dengan membangun pondasi yang kuat kemudian diikuti dengan menyusun balok setahap demi setahap, sehingga menghasilkan bangunan yang kokoh. Dalam hal ini jangan sampai kita melewatkan tahapan prosesnya. Karna itulah kesabaran dalam melewati fase ini sangat dibutuhkan. 

Berat memang tugas orang tua dalam membersamai anak usia emas, apalagi di masa-masa yang penuh dengan godaan internet. Pada saat ini sebagai orang tua baru kita harus rela menanggalkan ego juga merelakan hampir seluruh waktunya. Namun sebuah kalimat bijak mengatakan, 
Lebih baik payah sekarang daripada harus menanggung kepayahan di masa tua selamanya. 

Kara itulah kehadiran kurikulum anak sangat membantu sekali bagi para orang tua dalam membimbing anak-anak di usia dini. 

Kurikulum Anak Usia 1-3 Tahun

Pada kesempatan kali ini saya akan menuliskan ulang beberapa indikator sederhana yang dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan yang bisa dijadikan sebagai panduan dalam melakukan kegiatan bersama anak usia 1-3 tahun di rumah. Semoga juga membantu para ibu lain yang sama-sama sedang mencari referensi. 

A. Nilai Agama dan Moral

1. Anak meniru gerakan sholat

  • Menyebut nama Allah SWT.
  • Mengikuti bacaan doa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan.

2. Dapat meniru perilaku baik dan sopan: 

  • Mengucapkan salam, terima kasih, minta tolong, maaf dan lainnya.

3. Mengekspresikan rasa sayang kepada sesama:
  • Menunjukan rasa sayang dan cinta kasih melalui belaian/rangkulan.
  • Menyayangi binatang.
  • Memelihara tanaman.
  • Suka menolong teman.

B. Sosial, Emosional dan Kemandirian

Mampu berinteraksi dengan lingkungan terdekat:

  • Mulai menunjukan senang bermain dengan teman.
  • Merespon terhadap beberapa nama teman bermain.
  • Senang meniru apa yang dilakukan orang lain.
  • Bermain peran (Contoh: menjadi dokter, guru, dll)
  • Mau menyapa teman.
Dapat menunjukan keinginannya, seperti:
  • Mau memilih sesuatu yang disukai.
  • Mempertahankan hak miliknya.
  • Menunjuk benda miliknya.
  • Dapat mengenal diri dan lingkungan terdekat seperti mengenal anggota keluarga dan teman bermain.
Menunjukan kemandirian, seperti:
  • Dapat ditinggalkan oleh orangtuanya.
  • Memilih kegiatan sendiri.
  • Mulai dapat menggunakan toilet (wc) namun masih dibantu atau diingatkan.
  • Makan dan minum sendiri.
Dapat mengekspresikan emosi secara wajar, seperti:
  • Menunjukan rasa sedih dan tidaknyaman yang wajar.
  • Menunjukan rasa gembira yang wajar.
Mulai menunjukan sikap kedisiplinan:
  • Menyimpan dan membereskan mainanya sendiri.
  • Belajar mengantri, sabar menunggu giliran.

C. Kecerdasan Bahasa

Mampu mendengarkan informasi lisan, seperti: 
  • Mendengar cerita, lagu-lagu, melaksanakan perintah sederhana dan merespon ketika namanya dipanggil.
Mengungkapkan keinginannya:
  • Mengucapkan kalimat dengan 2-3 kata (Contoh: Saya mau mandi).
  • Mampu menjawab pertanyaan sederhana.
  • Menggunakan kata ganti “aku”.
  • Menyebutkan nama diri.
  • Meniru dan mengulang bunyi dan atau kata.
  • Menceritakan pengalaman sehari-hari sederhana.
Dapat mengenal lambang:
  • Menunjukan lambang suatu benda (Contoh: lingkaran, persegi, segitiga, dll)
  • Menceritakan kembali cerita yang digemari.
  • Dapat membuat coretan-coretan (pramenulis) dengan berbagai alat tulis.

D. Kognitif

Dapat mengenal benda di sekitar:
  • Menyebutkan benda di sekitar.
  • Menyebutkan bentuk benda.
  • Membedakan warna dasar (merah, kuning, biru)
  • Membedakan ukuran benda (besar-kecil)
  • Membedakan rasa dan bau.
  • Membedakan konsep tutup-buka, depan-belakang, keluar-masuk.
  • Dapat menggunakan benda
  • Menyusun benda ke atas dan ke samping.
  • Memasang puzzle 3 keping.
  • Berhitung 1-5 tanpa mengenal konsep.
  • Mengenal konsep 1-2.
  • Membedakan konsep banyak-sedikit, sama-tidak sama.
  • Membedakan bunyi-bunyian.
  • Mulai menggunakan alat untuk memperoleh sesuatu yang sulit dijangkau.
  • Mengekplorasi isi lemari dan laci.
  • Membangun balok dan merobohkannya.
  • Menyodok, menjatuhkan, mendorong, menarik dan meremas benda lalu melihat perubahan yang terjadi.
  • Menempatkan benda pada tempatnya (Contoh: Tertib membuang sampah)
Merespon orang yang ada disekitarnya, seperti:
  • Menanyakan orang yang dikenal saat tidak ada disekitarnya.
  • Mengenal jenis kelamin..

E. Fisik/Motorik

Motorik kasar:
  • Berjalan sambil berjinjit.
  • Melompat ke depan dan ke belakang dengan dua kaki.
  • Melempar dan menangkap bola,
  • Menari mengikuti irama.
  • Naik turun tangga dengan berpegangan.
  • Berjalan lurus ke depan.
  • Masuk kedala Lorong meja, kursi, dll.
  • Merayap dan merangkak.
Motorik halus :
  • Meremas kertas atau kain dengan lima jari.
  • Melipat kain/kertas meskipun belum rapi.
  • Menggunting kertas tanpa pola.
  • Koordinasi jari tangan seperti memegang benda pipih seperti sikat gigi, sendok, dll.
  • Meraup pasir, biji-bijian, beras, dll.
  • Mengaduk cairan dengan alat bantu.
  • Membedakan permukaan benda.
  • Merobek kertas dengan tangan.
  • Meronce manik-manik yang besar.
Kesehatan dan Perilaku Keselamatan :
  • Mencapai berat badan sesuai usia.
  • Mencapai tinggi badan sesuai usia.
  • Berat badan sesuai dengan standar tinggi badan.
  • Lingkar kepala sesuai tingkat usia.
  • Mencuci, membilas dan mengelap ketika cuci tangan tanpa bantuan.
  • Memberitahu ornag dewasa saat merasa sakit.
  • Mencuci atau mengganti alat makan bisa jatuh.
  • Mandi, gosok gigi, makan sendiri (dengan pengawasan).
Alhamdulillah, akhirnya jadi juga kurikulum anak usia 1-3 tahun. Setelah tersusun semoga selanjutnya bisa menerapkan di rumah. Sebenarnya akan lebih mantap lagi jika kurikulum anak usia 1-3 tahun ini di lengkapi dengan jadwal kegiatan harian anak. Semoga lain waktu bisa menuliskannya disini.
Sekian semoga bermanfaat.




Asasunnajah
Seorang ibu tiga anak yang sedang belajar menulis dan berjualan online. _Salam silaturahim_

Related Posts

9 komentar

  1. Kebetulan sekali anak ke empat saya menuju satu tahun. Selesai baca ini serasa jadi dapat referensi nih tentang alternatif kurikulum di masa 1-3 tahunnya. Terima kasih Mbak Nafis

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Pak Yonal sama-sama, mengasuh anak-anak emang seringnya masih butuh panduan ..

      Hapus
  2. Referensi kurikulumnya bisa dicontek nih mba kalau nanti udah punya anak, tinggal bikin jadwal harian aja ya? hehee

    BalasHapus
  3. Anak umur di bawah 3 th, dunianya dunia bermain. Cukup dipantau aja "perkembangan" nya dengan KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan) dari depkes. Kurikulum seperti ini bagus banget sih... Tapi saya khawatir dengan anak-anak yang perkembangan nya mengalami keterlambatan. Ekspektasi orang tua bisa too high...

    BalasHapus
  4. memang sangat penting ya bund buat menerapkan pendidikan islam sedini mungkin. anak kecil lebih tanggap di usia seperti itu. mungkin itu yang disebut masa emas

    BalasHapus
  5. Wah asyikkkkk... aku contek ya mbak... aku tuh dri dulu pengen bikin juga dan akhirnya cuma wacana hiks...

    Aku bisa nih pakai dg penyesuaian milestone si bungsu saat ini

    BalasHapus
  6. Wah, sepertinya kurikulumnya bisa aku contoh nih buat anakku..
    Jadi penasaran dengan jadwal kegiatan anaknya.. Ditunggu tulisan lanjutannya ya :D

    BalasHapus
  7. Wah, saya baru tahu kalau ada kurikulum untuk anak usia 1-3 tahun dirumah, ku kira sekolah aja yang punya kutikulum ya mbak. Eh keluarga juga sekolah bagi anak2 juga kan ya. Ini tulisan wajib di bookmark nih, nanti kalau udah dikasih kepercayaan mau aku terapin aahhh... Izin bookmark ya mbak 🙏

    BalasHapus
  8. Anak pertamaku dulu aku buatkan kurikulum begini, tapi aplikasi ke anak kedua susah juga ya terkait managemen waktu dan ribet karena ga punya ART alias merantau. Hectic bgt mau aplikasiin kurikulum rasanya nggak konsistn. Makasih bun gamabaran kurikulumnya, manfaat sekali untuk anaakku yg 2 tahun.

    BalasHapus

Posting Komentar